Labuan Bajo, halalmuisulsel.or.id – Direktur Lembaga Pemeriksa Halal, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPH LPPOM) Sulawesi Selatan Raudhatul Jannah Syarief menghadiri acara puncak Festival Syawal 2024 yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Acara puncak tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat setempat serta seluruh Direktur LPPOM se-Indonesia bersama para rombongan.

Kegiatan yang diprakarsai oleh LPH LPPOM juga melibatkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama yang memberikan sertifikat halal bagi pelaku UMKM serta launching zona khas di area kuliner halal Kampung Ujung, di Laboan Bajo, NTT.

Program pemberian sertifikat halal terdebut dilakukan oleh Kepala Pusat Registrasi dan sertifikasi halal BPJPH Ibu Siti Aminah kepada pelaku UMKM pada Rabu (8/5/2024) di Labuan Bajo, NTT.

Menurut Bu Aminah dalam penuturannya ada dua sanksi yang akan diterima bila produk UMKM belum bersertifikat halal. Pertama akan ada teguran dari BPJPH kepada pelaku usaha tersebut, kata Aminah.

“Kami kan nanti akan melakukan pengawasan kemudian kita menemukan dia belum, maka itu ada teguran surat peringatan kepada pelaku usaha, Kemudian yang kedua diberikannya produknya tidak boleh beredar,” lanjutnya.

Namun kata Aminah, bagi pelaku industri menengah dan besar tidak akan ada keringanan. Jika terdapat produknya yang belum bersertifikat halal, maka akan ditarik dari peredaran.

BPJPH telah menyiapkan satu juta sertifikasi halal gratis untuk pelaku UMKM. Aminah pun berharap kepada para pelaku UMKM agar dapat menaati aturan yang berlaku.

Di sisi lain, Raudhatul Jannah menuturkan bahwa LPPOM Sulsel turut mengambil peran dalam WHO24 yang salah satunya dengan program Festival Syawal 1445 Hijriyah yang serentak dilakukan di seluruh Indonesia.

“Festival Syawal ini merupakan kolaborasi dengan beberapa pihak antara lain KNEKS, Kemenparekraf, Kementerian Koperasi serta pemerintah kota dan kabupaten setempat,” tuturnya.

“Program ini pun menjangkau seluruh Indonesia dan prioritas kepada lima Daerah Super Prioritas Pariwisata. LPPOM mengambil peran dengan sertifikasi 125 pelaku usaha secara mandiri dari 744 pelaku usaha yang mendapatkan kesempatan ini,” jelasnya.

Raudhatul Jannah menuturkan pula bahwa program ini merupakan salah satu program yang bertujuan untuk mendukung program WHO24 yang dicanangkan oleh pemerintah melalui BPJPH.

Ia mengharapkan agar program yang saat ini memasuki tahun kelima dapat terus berlanjut dengan melibatkan banyak mitra melalui kolaborasi dan sinergitas. Kolaborasi dan sinergitas dengan banyak pihak diharapkan dapat memperluas jangkauan penerima manfaat program ini terutama di provinsi-provinsi.

wajibhalalOktober2024

Kontributor: Nur Abdal Patta